Kekeringan akibat kemarau panjang masih dirasakan oleh sebagian besar masyarakat wilayah Indonesia. Seperti halnya yang terjadi di wilayah Kabupaten Ciamis, dari 26 kecamatan yang ada di Kabupaten Ciamis hampir seluruhnya mengalami kekeringan akibat kemarau panjang tersebut.
Dampak kemarau yang berkepanjangan yang mengakibatkan kekeringan dirasakan juga oleh warga pendidikan. Atas dasar itu, banyak sekolah di Kabupaten Ciamis menggelar shalat Istisqa seperti halnya dilaksanakan di SMAN 1 Ciamis, Selasa (3/11). Kepala SMAN 1 Ciamis melalui pembina IRM Mesjid Al-Kautsar SMAN 1 Ciamis Hassanudin SPd selepas melaksanakan shalat Istisqa yang diikuti warga sekolah lainnya kepada Jaya Pos menegaskan bahwa gelar doa dan shalat Istisqa berjemaah tersebut, disamping untuk meminta hujan karena telah mengalami kekeringan di berbagai lahan pertanian dan sulitnya untuk mendapatkan air bersih, juga untuk mengantisipasi adanya sisa-sisa api atau bara yang bisa menjadi pemicu kebakaran kembali di hutan rakyat maupun hutan lindung di beberapa daerah tidak hanya di Pulau Jawa saja tetapi juga diluar Pulau Jawa lainnya.
Diakuinya, pelaksanaan shalat Istisqa yang digelar IRM Mesjid Al-Kautsar sudah direncanakan satu minggu sebelumnya setelah terlebih dahulu bermusyawarah dengan Kepala Sekolah dan para Wakasek. Pelaksanaan shalat Istisqa disponsori oleh anak-anak yang tergabung dalam IRM Mesjid Al-Kautsar, dimana anak-anak IRM tersebut memimpin di shaf barisan paling depan serta memimpin shalawat dan istigfar yang pelaksanaannya dimulai pada pukul 10.00 WIB dan melibatkan semua warga sekolah bahkan para PPL Mahasiswa dari Unigal.
“Dalam pelaksanaan Istisqa diisi juga tausyiah yang diberikan oleh H. Wahyu dari Kemenag Ciamis yang menuturkan tentang pentingnya peningkatan masalah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT bahwa manusia tidak bisa lepas dari pertolongan Allah SWT, dalam hal ini air hujan. Jadi, air hujan yang nanti akan turun menjadi hujan yang membawa berkah dan keselamatan bagi umat manusia,” kata Hassanudin.
