Slide Show Postingan

31 Januari 2010

CINTA DAN PACARAN DALAM ISLAM,,,,,,,,

Cinta itu anugerah yang tak bisa dipungkiri hati manusia, namun cinta itu sering disalah artikan oleh sebagian orang, sehingga orang yang sedang jatuh cinta tak peduli terhadap keadaan disekitarnya dan melanggar syariat agama. Sebenarnya, cinta dalam islam itu gimana si??.
Sebetulnya islam mengakui adanya rasa cinta yang ada dalam diri manusia. Karena islam sangat menyukai orang – orang yang saling mengasihi. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa kita pernah mencintai lawan jenis kita. Terutama pria yang selalu ingin mengejar atu mendapat cinta dari wanita sebagai kebahagiaan sesaat. Seperti firman alloh swt, yang artinya :
“Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik .”(QS. Ali Imran :14).
Khusus kepada wanita, Islam menganjurkan untuk menwujudkan rasa cinta itu dengan perlakuan yang baik, bijaksana, jujur, ramah dan yang paling penting dari semau itu adalah penuh dengan tanggung-jawab. Sehingga bila seseorang mencintai wanita, maka menjadi kewajibannya untuk memperlakukannya dengan cara yang paling baik.
Rasulullah SAW bersabda,”Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang paling baik terhadap pasangannya (istrinya). Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap istriku”.
Dari hadist di atas dapat kita melihat bahwa cinta yang sesungguhnya adalah cinta yang terjalin dalam sebuah ikatan resmi suami istri. Namun kita sering menyalah artikan cinta terhadap lawan jenis hingga akhirnya terjadi sebuah ikatan illegal,,alias “Pacaran” yang katanya harus saling memiliki dan sehidup semati. ( “ kamu mati akupun bertahlil ”), padahal itu bukanlah cinta, namun hanya ketertarikan sesaat yang menimbulkan banyak kemudaratan seperti perbuatan zinah, jadi musuh jika putus, selingkuh, bahkan adanya sex bebas. Na’udzubillah,,,,,,,,
Zaman sekarang memang telah kembali ke zaman jahiliyah seperti dulu. Orang – orang kini mulai kehilangan rasa malu terhadap orang lain terutama kepada Alloh Swt. Mereka seolah akan hidup 1000 tahun lagi, padahal alloh telah menegur kita dengan adanya beberapa bencana yag sangat membuat kita takut. Tapi apa? Kita tetap saja menjalankan laranganNya, seperti Berpacaran. Padahal kita tahu bahwa pacaran itu perbuatan yang mendekati zina. Mulai dari zina mata, sampai zina khayalan padahal Alloh tidak menyukai perbuatan zina. Dalam surat al – isra : 32 dijelaskan,
“ Dan janganlah kamu mendekati zina ; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk “ ( QS 17 : 32 )
Bagaimana jika pacaran tanpa bertemu??? Tapi saling SMS an dan telpon – telponnan???. Dari ayat diatas kita dapat mengetahui bahwa mendekati zina itu dilarang apalagi melakukan zina itu. SMS an dan Telpon – telponan juga trmasuk kedalam zina yaitu zina tangan dan pikiran, “ sedang apa dia?, dia ko lucu ya?”,,hemm,,itu salah satu zina pikiran dan khayalan. Jadi intinya PACARAN itu tak boleh adanya.( titik, tanpa koma dan tanpa titik dua)
Ada yang berpendapat bahwa pacaran itu sebagai media perkenalan. Dalam format mencari pasangan hidup, Islam telah memberikan panduan yang jelas tentang apa saja yang perlu diperhitungkan. Misalnya sabda Rasulullah SAW tentang 4 kriteria yang terkenal itu.
“Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW berdabda,”Wanita itu dinikahi karena 4 hal : [1] hartanya, [2] keturunannya, [3] kecantikannya atau ketampanan dan [4] agamanya. Maka perhatikanlah agamanya, maka kamu akan selamat. (HR. Bukhari Kitabun Nikah Bab Al-Akfa’ fiddin nomor 4700, Muslim Kitabur-Radha’ Bab Istihbabu Nikah zatid-diin nomor 2661)”
Selain keempat kriteria itu, Islam membenarkan bila ketika seorang memilih pasangan hidup untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi yang tidak mungkin diceritakan langsung oleh yang bersangkutan. Maka dalam masalah ini, peran orang tua atau pihak keluarga menjadi sangat penting. Inilah proses yang dikenal dalam Islam sebagai ta’aruf. Jauh lebih bermanfaat dan objektif ketimbang kencan berduaan. Sebab kecenderungan pasangan yang sedang kencan adalah menampilkan sisi-sisi terbaiknya saja. Terbukti dengan kamu mengenakan pakaian yang terbaik, bermake-up, berparfum dan mencari tempat-tempat yang indah dalam kencan. Padahal nantinya dalam berumah tangga tidak lagi demikian kondisinya.
Maka kesan indah saat pacaran itu tidak akan ada terus menerus di dalam kehidupan sehari-hari kalian setelah menikah. Dengan demikian, pacaran bukanlah sebuah perkenalan yang jujur, sebaliknya sebuah penyesatan dan pengelabuhan.
Dan tidak heran lihat di infotainment artis atau pasangan yang cukup lama berpacaran, namun segera mengurus perceraian belum lama setelah pernikahan terjadi. Padahal mereka pacaran bertahun-tahun dan membina rumah tangga dalam hitungan hari. Maka kita dapat simpulkan pacaran itu bukanlah perkenalan melainkan ajang kencan saja dan untuk melampiaskan nafsu setan.
Banyak hal lain yang lebih bermanfaat dibanding pacaran, seperti belajar yang rajin. Namun, jika kalian mencintai seseorang, cintailah dia selalu tanpa berkeinginan berpacaran denganya, karena cinta yang kita miliki hanya untuk Alloh swt, karena Dialah sang pemilik cinta sejati yang sangat mencintai hamba -hambaNya.

Tidak ada komentar: